Thursday, September 15, 2016

Tradisi Takbir Keliling dan Makan Bakso Bersama di Desa Pandes

Tradisi Takbir Keliling dan Makan Bakso Bersama di Desa Pandes
KLATEN - Makan bakso, tentu sudah biasa. Namun, bagaimana jika acara makan bakso dilakukan secara bersama-sama dengan total sajian 1.200 porsi. Kegiatan makan bakso bareng-bareng ini digelar di Desa Pandes, Kecamatan Wedi untuk memperingati Idul Adha.
Malam kemarin (13/9), ribuan warga Desa Pandes mengikuti takbir keliling dengan rute sepanjang jalan desa. Mereka terbagi dalam sejumlah kelompok yang mewakili setiap masjid dan musala di Desa Pandes. Sembari mengumandangkan takbir, mereka juga menyalakan lampu hias yang menambah semarak suasana.
Setelah berkeliling sepanjang kira-kira 2 kilometer, tiba saatnya warga beristirahat. Di malam yang dingin mereka disuguhi bakso. Eits, tak perlu khawatir kalau tidak kebagian. Sebab, pemerintah desa menyiapkan 1.200 mangkuk bakso untuk disantap warga secara bersama-sama.
Warga hanya perlu mengantre dengan tertib untuk mendapatkan seporsi bakso yang berisikan bihun, mi kuning, sawi serta bakso yang berjumlah lima biji. Kades Pandes Heru Purnomo mengatakan, kegiatan tersebut sudah dilakukan kali kedua dengan melibatkan 19 masjid dan musala di Desa Pandes.
“Melalui tradisi takbir keliling dan makan bakso bersama, diharapkan dapat semakin mempererat rasa persaudaraan sesama umat Islam serta lintas agama. Serta bisa meningkatkan kegotongroyongan yang sudah mengakar di kalangan warga Desa Pandes,” ucap Heru.
Diceritakan dia, pada tahun-tahun sebelumnya kegiatan untuk memperingati Idul Adha hanya diisi dengan takbir keliling. Pemdes Pandes kemudian memutar akal agar kegiatan takbir keliling sekaligus bisa menjadi wadah untuk mempererat persaudaraan. Sehingga muncullah ide makan bersama seusai melaksanakan takbir keliling.
Saat menentukan menu makanan, sejumlah masakan olahan daging sapi sempat menjadi daftar rekomendasi pilihan pemdes. Pada akhirnya diputuskan untuk memilih bakso sebagai menu santapan warga. Bakso dianggap sebagai menu yang praktis dan disukai banyak orang.
“Setiap masjid di Desa Pandes menyumbangkan daging sapi sebanyak 2 kilogram hingga 3 kilogram hingga terkumpul sekitar 43 kilogram. Setelah itu, kami gilingkan dan dibuatkan bakso,” ucap Heru.
Sementara itu, salah seorang warga yang mendapat tugas membuat bakso Sularno, 49, mengatakan, dirinya sudah menyiapkan 1.200 porsi bakso sejak pagi. Dalam membuat sekitar 6 ribu biji bakso dirinya dibantu tujuh orang.
Ia mengaku senang atas terselenggaranya tradisi takbir keliling dan makan bakso. Dirinya merasa ada kebersamaan selama membuat bakso karena daging sapi dari masyarakat kembali ke masyarakat. “Saya harap tahun depan bisa lebih meriah lagi dari tahun ini dan bisa dilestarikan,” tandas Sularno. (ren/ria)
Produk kami "Bakso Mitfood"
jual bakso sapi
Untuk melihat produk kami lainnya, Silahkan Klik
Untuk Order, Silahkan Klik
Bakso Sapi
Link Terkait:
Bakso Sapi Grade B
Untuk melihat produk kami lainnya, Silahkan Klik
Untuk Order, Silahkan Klik
Bakso Sapi Grade C
Link Terkait:


 

No comments:

Post a Comment